Kita dalam Tumpukan Kata

 

𝙩𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙖𝙩𝙖, 𝙝𝙖𝙩𝙞, 𝙙𝙖𝙣 𝙖𝙥𝙧𝙚𝙨𝙞𝙖𝙥𝙞𝙣𝙮𝙖.

𝙨𝙚𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙗𝙖𝙞𝙠 𝙙𝙞 𝙨𝙚𝙩𝙞𝙖𝙥 𝙝𝙖𝙧𝙞𝙣𝙮𝙖.


𝙙𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖 𝙖𝙙𝙖 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞, 𝙨𝙚𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙥𝙚𝙨𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙧𝙖𝙨𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞.


Saya sering mati kata di hadapan peristiwa 

ketika di antara baris-baris tulisan 

muncul bayangan ayah sedang mengedarkan koran


Dari koran saya belajara paham 

bahwa headline hidup sering muncul 

di saat-saat akhir yang rawan.

Entah mengapa selalu ada tangan tak kelihatan

yang menyelamatkan saya dari ancaman headline yang kejam.



KESEDIHAN 

DAN KEBAHAGIAAN 1.

kebahagiaan saya 

terbuat dari kesedihan 

yang sudah merdeka


KESEDIHAN

DAN KEBAHAGIAAN 2.

tak ada kesedihan yang sia-sia

waktu akan mengumpulkan 

pecahan-pecahannya

untuk menyusun 

kebahagiaanmu suatu ketika


KESEDIHAN

DAN KEBAHAGIAAN 3.

kesedihan dapat digunakan 

untuk menggarisbawahi kebahagiaan 


KESEDIHAN

DAN KEBAHAGIAAN 4.

setiap orang akan menyeduh 

kesedihan dan kebahagiaanya

di secangkir teh atau kopi

dan menerima air matanya sendiri


𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑎𝑝𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝, 

𝑚𝑒𝑠𝑘𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖ℎ 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑝.


𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑎𝑑𝑎𝑟, 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑜𝑏𝑎𝑡𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖, 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑘𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑎𝑘𝑎, 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑘𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑠𝑖𝑎-𝑠𝑖𝑎.


𝑚𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑙𝑎𝑔𝑖.

ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑡𝑢ℎ 𝑚𝑎𝑡𝑖.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjaga Tradisi di Tengah Modernitas: Eksklusi Sosial yang Dihadapi Komunitas Adat Baduy

Dari Limbah Menjadi Berkah : Pengaruh Briket Ampas Tebu pada Pengoptimalisasian UMKM dan Sumber Daya Lokal

Pengalaman Hidup